REALITAS SOSIAL DI
MASYARAKAT
a. Interaksi Sosial
Ketika Anda bercakap-cakap dengan teman atau menghadap guru, berarti
Anda telah melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial adalah cara-cara
hubungan
yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok
manusia
saling bertemu. Interaksi sosial dapat berupa hubungan antarpribadi,
antara
individu dengan kelompok, antarkelompok, dan antara individu dengan
lingkungan.
b. Kebudayaan
Sebagai makhluk yang memiliki akal dan budi, manusia menciptakan ke-
budayaan untuk melindungi diri dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Misal-
nya, dalam usaha melindungi diri dari cuaca, manusia menciptakan pakaian
dan rumah. Untuk melindungi diri dari ancaman binatang buas, manusia
men-
ciptakan berbagai macam alat perlindungan. Kebudayaan yang diciptakan
manu-
sia ini juga termasuk fakta sosial yang dikaji sosiologi.
c. Nilai dan Norma Sosial
Apakah Anda dapat membayangkan hidup di dalam masyarakat tanpa
aturan-aturan yang harus dipatuhi bersama? Apa yang akan terjadi apabila
anak-anak di rumah merasa tidak perlu menghormati orang tuanya, dan
orang
tua merasa tidak perlu bertanggung jawab atas kehidupan anak-anaknya?
Apa
yang akan terjadi apabila para siswa di kelas merasa tidak wajib
menghormati
guru dan teman-temannya; para pengendara kendaraan di jalan bebas
sebebas-
bebasnya memakai jalan; dan para penjahat dibiarkan saja tanpa hukuman?
Tentu yang terjadi adalah kekacauan.
Di situlah peran nilai dan norma sosial. Nilai sosial adalah sesuatu
yang
bersifat abstrak berupa prinsip-prinsip, patokan-patokan, anggapan,
maupun
keyakinan-keyakinan yang berlaku di suatu masyarakat. Prinsip-prinsip
dalam
nilai sosial itu menyangkut penilaian apakah sesuatu baik, benar, dan
berharga
yang seharusnya dimiliki dan dicapai oleh warga masyarakat. Norma sosial
merupakan bentuk konkret dari nilai-nilai sosial yang berupa peraturan,
kaidah,
atau hukuman. Nilai dan norma sosial merupakan fakta yang ada dalam
masyarakat, sehingga tidak bisa diabaikan dalam studi sosiologi.
d. Stratifikasi Sosial
Di sekolah, Anda pasti merasa adanya perbedaan hak dan kewajiban antara
guru dan murid. Di masyarakat atau desa juga terjadi perbedaan kedudukan
seperti itu, misalnya si A termasuk orang kaya, sedang si B termasuk
orang miskin. Bahkan, dalam masyarakat tradisional kita juga sering
dibedakan adanya golongan bangsawan (priyayi) dengan golongan orang
kebanyakan. Kenyataan bahwa manusia dalam masyarakat memiliki strata
berbeda, tidak boleh diabaikan dalam kajian sosiologi, karena perbedaan
itu memberikan dampak pada hubungan dengan kelompok lain dengan segala
akibat baik dan buruknya. Golongan priyayi mempunyai strata paling atas
pada masyarakat jawa tradisional.
e. Status dan Peran Sosial
Status sosial dapat disamakan de-
ngan kedudukan, peringkat atau posisi
seseorang dalam masyarakat. Di dalam
suatu status, terkandung sejumlah hak
dan kewajiban. Misalnya, seorang yang
berstatus sebagai siswa, maka dia me-
miliki hak untuk mendapatkan ilmu dan
sekaligus memiliki kewajiban untuk be-
lajar dengan tekun.
Status sosial berkaitan erat dengan
peran sosial. Status bersifat pasif,
sedangkan peran sosial bersifat dinamis.
Peran sosial adalah tingkah laku yang
diharapkan muncul dari seseorang yang
memiliki status tertentu. Misalnya, tingkah laku yang diharapkan dari
seorang
yang berstatus siswa adalah rajin belajar, hormat kepada guru, dan
lain-lain.
Baik peran maupun status sosial turut mewarnai keberadaan suatu
masyarakat,
karena itu turut dipelajari dalam sosiologi.
f. Perubahan Sosial
Suatu masyarakat bukanlah komunitas pasif dan monoton melainkan selalu
mengalami perubahan-perubahan.
Misalnya, perubahan sistem dunia politik di Indonesia yang semula
terdiri atas tiga partai politik menjadi sistem multi partai, mau tidak
mau telah mengubah tata kehidupan berbangsa dan bernegara. Demikian
juga, apabila di kelas Anda tiba-tiba diberlakukan tata tertib baru,
tentu para siswa akan menyesuaikan dengan aturan baru itu. Sehingga
terjadilah perubahan sosial. Kenyataan di masyarakat yang selalu berubah
seperti
itu juga dikaji dalam sosiologi.
Sumber :http://www.bangmu2.com/2012/07/realitas-sosial-di-masyarakat.html
Sumber :http://www.bangmu2.com/2012/07/realitas-sosial-di-masyarakat.html
REALITAS SOSIAL DI
MASYARAKAT
a. Interaksi Sosial
Ketika Anda bercakap-cakap dengan teman atau menghadap guru, berarti
Anda telah melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial adalah cara-cara
hubungan
yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok
manusia
saling bertemu. Interaksi sosial dapat berupa hubungan antarpribadi,
antara
individu dengan kelompok, antarkelompok, dan antara individu dengan
lingkungan.
b. Kebudayaan
Sebagai makhluk yang memiliki akal dan budi, manusia menciptakan ke-
budayaan untuk melindungi diri dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Misal-
nya, dalam usaha melindungi diri dari cuaca, manusia menciptakan pakaian
dan rumah. Untuk melindungi diri dari ancaman binatang buas, manusia
men-
ciptakan berbagai macam alat perlindungan. Kebudayaan yang diciptakan
manu-
sia ini juga termasuk fakta sosial yang dikaji sosiologi.
c. Nilai dan Norma Sosial
Apakah Anda dapat membayangkan hidup di dalam masyarakat tanpa
aturan-aturan yang harus dipatuhi bersama? Apa yang akan terjadi apabila
anak-anak di rumah merasa tidak perlu menghormati orang tuanya, dan
orang
tua merasa tidak perlu bertanggung jawab atas kehidupan anak-anaknya?
Apa
yang akan terjadi apabila para siswa di kelas merasa tidak wajib
menghormati
guru dan teman-temannya; para pengendara kendaraan di jalan bebas
sebebas-
bebasnya memakai jalan; dan para penjahat dibiarkan saja tanpa hukuman?
Tentu yang terjadi adalah kekacauan.
Di situlah peran nilai dan norma sosial. Nilai sosial adalah sesuatu
yang
bersifat abstrak berupa prinsip-prinsip, patokan-patokan, anggapan,
maupun
keyakinan-keyakinan yang berlaku di suatu masyarakat. Prinsip-prinsip
dalam
nilai sosial itu menyangkut penilaian apakah sesuatu baik, benar, dan
berharga
yang seharusnya dimiliki dan dicapai oleh warga masyarakat. Norma sosial
merupakan bentuk konkret dari nilai-nilai sosial yang berupa peraturan,
kaidah,
atau hukuman. Nilai dan norma sosial merupakan fakta yang ada dalam
masyarakat, sehingga tidak bisa diabaikan dalam studi sosiologi.
d. Stratifikasi Sosial
Di sekolah, Anda pasti merasa adanya perbedaan hak dan kewajiban antara
guru dan murid. Di masyarakat atau desa juga terjadi perbedaan kedudukan
seperti itu, misalnya si A termasuk orang kaya, sedang si B termasuk
orang miskin. Bahkan, dalam masyarakat tradisional kita juga sering
dibedakan adanya golongan bangsawan (priyayi) dengan golongan orang
kebanyakan. Kenyataan bahwa manusia dalam masyarakat memiliki strata
berbeda, tidak boleh diabaikan dalam kajian sosiologi, karena perbedaan
itu memberikan dampak pada hubungan dengan kelompok lain dengan segala
akibat baik dan buruknya. Golongan priyayi mempunyai strata paling atas
pada masyarakat jawa tradisional.
e. Status dan Peran Sosial
Status sosial dapat disamakan de-
ngan kedudukan, peringkat atau posisi
seseorang dalam masyarakat. Di dalam
suatu status, terkandung sejumlah hak
dan kewajiban. Misalnya, seorang yang
berstatus sebagai siswa, maka dia me-
miliki hak untuk mendapatkan ilmu dan
sekaligus memiliki kewajiban untuk be-
lajar dengan tekun.
Status sosial berkaitan erat dengan
peran sosial. Status bersifat pasif,
sedangkan peran sosial bersifat dinamis.
Peran sosial adalah tingkah laku yang
diharapkan muncul dari seseorang yang
memiliki status tertentu. Misalnya, tingkah laku yang diharapkan dari
seorang
yang berstatus siswa adalah rajin belajar, hormat kepada guru, dan
lain-lain.
Baik peran maupun status sosial turut mewarnai keberadaan suatu
masyarakat,
karena itu turut dipelajari dalam sosiologi.
f. Perubahan Sosial
Suatu masyarakat bukanlah komunitas pasif dan monoton melainkan selalu
mengalami perubahan-perubahan.
Misalnya, perubahan sistem dunia politik di Indonesia yang semula
terdiri atas tiga partai politik menjadi sistem multi partai, mau tidak
mau telah mengubah tata kehidupan berbangsa dan bernegara. Demikian
juga, apabila di kelas Anda tiba-tiba diberlakukan tata tertib baru,
tentu para siswa akan menyesuaikan dengan aturan baru itu. Sehingga
terjadilah perubahan sosial. Kenyataan di masyarakat yang selalu berubah
seperti
itu juga dikaji dalam sosiologi.
Sumber :http://www.bangmu2.com/2012/07/realitas-sosial-di-masyarakat.html
Sumber :http://www.bangmu2.com/2012/07/realitas-sosial-di-masyarakat.html
REALITAS SOSIAL DI
MASYARAKAT
a. Interaksi Sosial
Ketika Anda bercakap-cakap dengan teman atau menghadap guru, berarti
Anda telah melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial adalah cara-cara
hubungan
yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok
manusia
saling bertemu. Interaksi sosial dapat berupa hubungan antarpribadi,
antara
individu dengan kelompok, antarkelompok, dan antara individu dengan
lingkungan.
b. Kebudayaan
Sebagai makhluk yang memiliki akal dan budi, manusia menciptakan ke-
budayaan untuk melindungi diri dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Misal-
nya, dalam usaha melindungi diri dari cuaca, manusia menciptakan pakaian
dan rumah. Untuk melindungi diri dari ancaman binatang buas, manusia
men-
ciptakan berbagai macam alat perlindungan. Kebudayaan yang diciptakan
manu-
sia ini juga termasuk fakta sosial yang dikaji sosiologi.
c. Nilai dan Norma Sosial
Apakah Anda dapat membayangkan hidup di dalam masyarakat tanpa
aturan-aturan yang harus dipatuhi bersama? Apa yang akan terjadi apabila
anak-anak di rumah merasa tidak perlu menghormati orang tuanya, dan
orang
tua merasa tidak perlu bertanggung jawab atas kehidupan anak-anaknya?
Apa
yang akan terjadi apabila para siswa di kelas merasa tidak wajib
menghormati
guru dan teman-temannya; para pengendara kendaraan di jalan bebas
sebebas-
bebasnya memakai jalan; dan para penjahat dibiarkan saja tanpa hukuman?
Tentu yang terjadi adalah kekacauan.
Di situlah peran nilai dan norma sosial. Nilai sosial adalah sesuatu
yang
bersifat abstrak berupa prinsip-prinsip, patokan-patokan, anggapan,
maupun
keyakinan-keyakinan yang berlaku di suatu masyarakat. Prinsip-prinsip
dalam
nilai sosial itu menyangkut penilaian apakah sesuatu baik, benar, dan
berharga
yang seharusnya dimiliki dan dicapai oleh warga masyarakat. Norma sosial
merupakan bentuk konkret dari nilai-nilai sosial yang berupa peraturan,
kaidah,
atau hukuman. Nilai dan norma sosial merupakan fakta yang ada dalam
masyarakat, sehingga tidak bisa diabaikan dalam studi sosiologi.
d. Stratifikasi Sosial
Di sekolah, Anda pasti merasa adanya perbedaan hak dan kewajiban antara
guru dan murid. Di masyarakat atau desa juga terjadi perbedaan kedudukan
seperti itu, misalnya si A termasuk orang kaya, sedang si B termasuk
orang miskin. Bahkan, dalam masyarakat tradisional kita juga sering
dibedakan adanya golongan bangsawan (priyayi) dengan golongan orang
kebanyakan. Kenyataan bahwa manusia dalam masyarakat memiliki strata
berbeda, tidak boleh diabaikan dalam kajian sosiologi, karena perbedaan
itu memberikan dampak pada hubungan dengan kelompok lain dengan segala
akibat baik dan buruknya. Golongan priyayi mempunyai strata paling atas
pada masyarakat jawa tradisional.
e. Status dan Peran Sosial
Status sosial dapat disamakan de-
ngan kedudukan, peringkat atau posisi
seseorang dalam masyarakat. Di dalam
suatu status, terkandung sejumlah hak
dan kewajiban. Misalnya, seorang yang
berstatus sebagai siswa, maka dia me-
miliki hak untuk mendapatkan ilmu dan
sekaligus memiliki kewajiban untuk be-
lajar dengan tekun.
Status sosial berkaitan erat dengan
peran sosial. Status bersifat pasif,
sedangkan peran sosial bersifat dinamis.
Peran sosial adalah tingkah laku yang
diharapkan muncul dari seseorang yang
memiliki status tertentu. Misalnya, tingkah laku yang diharapkan dari
seorang
yang berstatus siswa adalah rajin belajar, hormat kepada guru, dan
lain-lain.
Baik peran maupun status sosial turut mewarnai keberadaan suatu
masyarakat,
karena itu turut dipelajari dalam sosiologi.
f. Perubahan Sosial
Suatu masyarakat bukanlah komunitas pasif dan monoton melainkan selalu
mengalami perubahan-perubahan.
Misalnya, perubahan sistem dunia politik di Indonesia yang semula
terdiri atas tiga partai politik menjadi sistem multi partai, mau tidak
mau telah mengubah tata kehidupan berbangsa dan bernegara. Demikian
juga, apabila di kelas Anda tiba-tiba diberlakukan tata tertib baru,
tentu para siswa akan menyesuaikan dengan aturan baru itu. Sehingga
terjadilah perubahan sosial. Kenyataan di masyarakat yang selalu berubah
seperti
itu juga dikaji dalam sosiologi.
Sumber :http://www.bangmu2.com/2012/07/realitas-sosial-di-masyarakat.html
Sumber :http://www.bangmu2.com/2012/07/realitas-sosial-di-masyarakat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar