Korean Drama "Endless Love"
klo mnurut aku sih film ini sedih nn.. tidak ada episode yang
berlangsung tanpa air mata dari awal sampe akhir pasti bikin nangiss
ceritanya memang bener' mnarik perhatian!!!
nih sinopsisnyaa...
Kakak
beradik Jun-suh dan Eun-suh adalah pasangan yang paling klop! mereka
selalu kompak. Eun-suh yang ngga bisa main sepeda selalu manja sama
kakaknya. Dan kakaknya benar-benar sayang sama dia. Jadi, apa yang
Eun-su bilang, pasti dia dengerin. Keluarga mereka, yang statusnya orang
kaya, juga sangat harmonis.
Suatu hari, teman sekelas Eun-su yang
paling pinter, Shin-ai meminta bantuan kepada Jun-su untuk melukis
latar belakang gambar puisinya yang akan dipamerkan di hari pameran
sekolah. Tapi Jun-su yang memang tidak terlalu dekat dengan wanita
menolaknya dengan dingin, membuat Shin-ai sakit hati. Sehingga, ketika
pelajaran olah raga, Shin-ai membalas dendamnya dengan mengerjai Eun-su.
Hal ini membuat Jun-su marah. Eun-su berniat mencegah kakaknya untuk
melabrak Shin-ai. Tapi ketika di perempatan jalan, ia tertabrak oleh
truk dan harus dirawat di rumah sakit.
Ternyata Eun-su
kehilangan banyak darah. Ketika dokter menyebutkan bahwa golongan darah
Eun-su adalah B, kedua orang tuanya kaget karena mereka berdua
bergolongan darah O. Mana mungkin Eun-su bergolongan darah B sedangkan
mereka bergolongan darah O. Akhirnya sang ayah mencari informasi tentang
Eun-su dan bayi yang lahir pada tanggak 4 Oktober, tanggal lahir
Eun-su.
Hari itu, memang ada 1 bayi yang lahir di rumah
sakit yang sama dengan Eun-su. Bayi itu berasal dari kaluarga Chui. Hari
itu, ayah Jun-su membawa Jun-su ke ruangan bayi untuk memperlihatkan
Jun-su adiknya yang baru lahir. Tapi siapa disangka, Jun-su yang juga
masih kecil saat itu tidak sengaja menukar kartu nama kedua bayi.
Sehingga akhirnya tertukarlah dua bayi itu. Dan ternyata, anak kandung
mereka adalah Shin-ai.
Orang tua Jun-su menemui orang tua
Shin-ai, mereka mengatakan ingin bertemu dengan anak mereka. Jun-su
yang mengintip pembicaraan dari balik tembok kertas merasa terpuku
mendengar hal ini. Adiknya yang selama ini ia sayangi, ternyata bukan
anak kandung orantuanya. Dan yang lebih membuatnya terpukul adalah
kenyataan bahwa ia mengenal adik kandungnya, Shin-ai.
Pada akhirnya Eun-su dan Shin-ai mengetahui hal ini. Shin-ai tentu saja
merasa senang bsa kembali pada kehidupannya yang seharusnya bersama
keluarga kaya. Sedangkan Eun-su, dari awal dia adalah anak yang
berbakti, ia pun menerima kenyataan bahwa ia bukanlah anak kandung dari
orang tua Jun-su. Ia bukan adik Jun-su. Ia tinggal bersama ibu
kandungnya dalam kesengsaraan. Kakaknya suka main kasar. Tapi, dibalik
senyumnya setiap melihat ibu kandungnya, sebenarnya ia sangat merindukan
ibu yang membesarkannya, ibu Jun-su.
Keluarga Yun
(keluarga Jun-su) memutuskan untuk membawa anak mereka. Shin-ai dan
Jun-su pindah ke Amerika karena ibu mereka tidak sanggup melihat
kehidupan putri yang dulu ia besarkan dalam kehangatan keluarga hidup
sengsara bersama keluarga miskin, bahkan tanpa seorang ayah karena ayah
kandungnya sudah meninggal. Awalnya mereka ingin membawa Eun-su pergi
bersama mereka. Ibu kandung Eun-su pun sudah setuju karena ia takut
Eun-su tidak bisa bertahan di lingkungan miskin, apalagi menghadapi
kakaknya yang kasar. Eun-su merasa senang pada awalnya. Tapi ia tidak
ingin berpisah lagi dengan ibu kandungnya. ia tidak ingin meninggalkan
ibu kandungnya sendirian bersama kakaknya yang hanya bisa menghabiskan
uang. Akhirnya, Eun-su memutuskan untuk tidak ikut pergi.
Beberapa hari sebelum mereka pergi, Eun-su dan Jun-su banyak
menghabiskan waktu bersama. Jun-su melukiskan wajah Eun-su diatas pasir
di pantai. Sampai akhirnya Eun-su bertanya pada Jun-su, "Kau mau jadi
apa?".
Jun-su yang heran mendengarnya hanya menatap Eun-su.
Dan Eun-su menjawab pertanyaannya sendiri. "Kalau aku, aku ingin menjadi sebatang pohon."
"Kenapa?"
"Karena,
pohon selalu berada di tempatnya. Walaupun tertimpa badai, ia selalu
berada di tempatnya, bersama orang-orang yang ia sayangi."
Akhirnya, Jun-su pergi tanpa kata-kata terakhir untuk Eun-su.
10
tahun berlalu, Jun-su kembali ke Korea bersama tunangannya, Shin Yu-mi
untuk mencari cinta pertama Jun-su. Jun-su beralasan ingin
memberitahunya kalau ia akan menikah. Yu-mi pernah berkata pada Jun-su.
"Aku penasaran, ingin bertemu cinta pertamamu. Siapa nama cinta
pertamamu?"
"Sebatang pohon," jawab Jun-su.
Selama sepuluh
tahun ini, Eun-su dan keluarganya sering berpindah pindah tempat tinggal
karena takut dikejar rentenir tempat kakaknya meminjam uang. Jun-su
jadi sangat sulit menemukan Eun-su. Padahal, Eun-su bekerja di hotel
milik sahabatnya, Han Thai-su sebagai resepsionis. Thai-su sering sekali
menelpon bagian resepsionis untuk menggoda Eun-su yang mengaku sebagai
bibi Chui berusia 37 tahun dengan 2 orang anak. Tapi akhirnya, jati diri
'Bibi Chui' akhirnya diketahui.

Thai-su jatuhcinta kepada Eun Suh. Dengan kekuasaan yang dimiliki nya, ia mengangkat Eun Suh menjadi House Keeperpribadi nya.
Thai-shu dan Eun Suh pun memiliki banyak waktu bersama.
Sebenarnya, Jun suh pernah bermalam beberapa
hari di kamar Thai-suh. Tapi ia sekalipun tidak pernah sekalipun bertemu
dengan house keeper cantik yg diceritakan Thai suh. Ia hanya
berhubungan dengannya beberapa kali melalui telepon.
Ketika
Jun-su pergi berjalan-jalan bersama kakak kelasnya di pinggir sungai
dekat pantai, ia melihat seseorang yang mirip dengan adiknya dulu,
Eun-su. Akhirnya setiap hari ia mendatangi tempat itu untuk menemukan
Eun-su. Tapi sayang, Eun-su sudah pindah ke mess hotel agar ia lebih
mudah berangkat kerja.
Beberapa hari setelah itu, Eun-su dipaksa
dijodohkan oleh kakaknya dengan orang tua kaya, tempat kakaknya selama
ini bekerja. Thai-su yang tidak terima membawa kabur Eun-su. Ketika
itulah Eun-su bertemu dengan Jun-su.

Eun Suh berusaha menghindari kakaknya dengan
tinggal di rumah Jun-su. Ia mengaku kepada Yu-mi dan Thai-su sebagai
adik sepupu Jun-su. Tapi justru, mereka saling jatuh cinta seiring
berlalunya waktu. Kisah masa lalu menambah kuat cinta mereka. Ketika
orang tua Jun-su mengetahui hal ini, mereka marah dan tidak bisa
menerimanya. Akhirnya, Jun-su dan Eun-su melarikan diri ke rumah di
dekat peternakan yang dulu pernah ditempati Eun-su. Mereka merayakan
ulang tahun Eun-su disana hari itupun Jun-su melamar Eun-su. Eun-su
bercerita kepada Jun-su bahwa ia mengukir nama cinta pertamanya di
sebuah pohon. Jun-su mendatangi pohon itu dan merasa senang ketika
melihat namanya terukir disana. Tapi akhirnya keberadaan mereka
diketahui oleh Thai-su yang mendapat informasi dari kakak Eun-su yang
menguping pembicaraan Eun-su dan ibunya di telepon. Akhirnya mereka
bertiga kembali pulang.

Jun-su memproklamirkan keinginannya
untukmenikahi Eun-su dihadapan orang tuanya. Yu-mi yang mengetahui bahwa
selama ini Jun-su tidak pernah mencintainya berusaha untuk bunuh diri
dengan mengiris pergelangan tangan kanannya. Jun-su merasa bersalah dan
bersedia berjanji kepada Yu-mi untuk tidak meninggalkannya. Mereka
berniat untuk kembali ke Amerika begitu tangan Yu-mi sembuh. Tapi Yu-mi
justru membohongi Jun-su dengan berkata bahwa ia masih memerlukan
perawatan. Sebenarnya, ini hanya alasan baginya untuk selalu bersama
Jun-su.
Selama itu, Thai-su berusaha membuat Eun-su jatuh hati
padanya. Ia memberikan hal-hal yang bisa membuat Eun-su mencintainya.
Tapi apapun usahanya, akhirnya ia mengetahui kalau Eun-su tidak akan
pernah mencintainya sebagaimana ia mencintai Jun-su. Cintanya tidak akan
pernah terbalas.
Eun-su mendatangi Jun-su yang akan segera pergi
ke Amerika untuk mengucapkan selamat tinggal tanpa diketahui siapapun.
Disana, Eun-su mengungkapkan perasaannya. Ia tidak ingin berpisah dengan
Jun-su.
"Kau selalu mengatakan pada semua kalau kau mencintaiku.
Tapi kau belum pernah mengatakan hal itu secara langsung kepadaku.
'Eun-su, aku mencintaimu'," kata Eun-su yang berada diatas dalam
gendongan Jun-su.
"Kau ingin aku mengatakannya?"
"Tidak.
Tidak sekarang. Aku ingin kau mengatakannya ketika kau kembali dari
Amerika nanti. Agar aku selalu menunggu datangnya hari itu."
Suatu
hari, Eun-su jatuh pingsan. Dokter memvonisnya terkena Leukimia.
Thai-su yang mengetahui hal ini memohon kepada Eun-su agar memberinya
kesempatan untuk membiayai semua pengobatan Eun-su di Seoul. Ia berjanji
tidak akan memberi tahu siapapun tentang hal ini. Terutama Jun-su. Tapi
ternyata keadaan menuntutnya untuk memberitahu hal ini kepada ibu
kandung Eun-su. Eun-su membutuhkan sumsum tulang yang cocok secepatnya.
Ternyata ibu kandung Eun-su mendatangi kediaman keluarga Yin dan
memberitahukan hal ini pada mereka. Merekapun bersepakat untuk tidak
memberi tahu Jun-su.
Penyakit Eun-su semakin parah. Eun-su jatuh
koma. Saat itulah, Jun-su mengetahui kenyataan bahwa Eun-su sakit parah.
Ia kecewa pada semuanya dan justru menghukum diri sendiri dengan
mabuk-mabukan. Thai-su kecewa melihat tingkah sahabatnya. Ia mendatangi
Jun-su dan menyuruhnya datang ke rumah sakit untuk menjenguk Eun-su.
Tapi Jun-su menolak. Ia merasa kalau Eun-su menunggunya, sehingga, kalau
ia datang kesana, Eun-su bisa pergi dengan tenang. Tapi akhirnya, ia
memutuskan untuk menjenguk Eun-su. Siapa sangka kekhawatirannya justru
berbalik. Eun-su bangun dari komanya dan meminta Jun-su membawanya
pulang.
Eun-su yang mengetahui bahwa hidupnya tidak akan lama
lagi berusaha menggunakan waktunya bersama Jun-su sebaik mungkin. Mereka
banyak menghabiskan waktu bersama. Sementara itu, Yu-mi memutuskan
untuk melepaskan Jun-su dan kembali ke Amerika. Sedangkan Thai-su,
berusaha sekuat mungkin untuk menahan rasa cemburunya setiap kali
melihat Jun-su bersama Eun-su.
Tapi takdir berkata lain. Eun-su
akhirnya meninggal ketika Jun-su mengajaknya berjalan-jalan di pantai
tempat Jun-su menggambar wajahnya dulu. Pada hari pemakaman Eun-su,
Jun-su yang berniat untuk bernostalgia di dekat sekolah mereka justru
mengalami kecelakaan.